Sales Supervisor yang “Gagal” ?
Oleh : Agus Budi Santoso
(Pemateri Training Entrepreneur BPES)
Disalah satu seminar saya tentang selling skills, saya didatangi seorang bapak yang memperkenalkan diri sebagai Manager Penjualan kami mengobrol tentang selling skills bagi sales/marketing force, sehingga obrolan kami tentang Sales Supervisor yang menarik dari obrolan tersebut yaitu “keluhan yang disampaikan oleh bapak andi tersebut mengenai seorang salesman yang karena prestasi penjualannya meningkat lalu dipromosikan menjadi Sales Supervisor.
Pengumuman promosi ini tentu sangat mengembirakan karena wujud dari apresiasi perusahaan terhadap kinerja salesman tersebut, namun setelah berjalannya waktu sekitar 4 bulan, kinerja sales supervisor yang baru saja diangkat tersebut tidak sesuai seperti yang diharapkan oleh top management. Awalnya mereka berharap dengan adanya sales supervisor yang baru dan pernah mengawalai dari level bawah sebagai sales bisa membawa dampak yang “luar biasa” kepada performance Sales Force yang diharapkan juga kepada kenaikan “Omzet” Sales.
Sales Supervisor tersebut sepertinya kebingungan akan posisi barunya yang lebih banyak menuntut ketrampilan manajerial yang dulunya saat menjadi sales hal ini tidak pernah dilakukan, akibatnya kerja sales supervisor baru tersebut berantakan. Bapak Andi selalu Manager memanggil sales supervisor baru tersebut dan saat ditanyakan dari “hati ke hati” permasalahannya kenapa kok malah saat di promosi menjadi sales supervisor jadi berantakan dan kinerja penjualan team merosot. Akhinya sang sales supervisor baru tersebut mengatakan bahwa dia merasa tidak cocok atau tepatnya bingung diposisi supervisor yang lebih banyak ke manajerial beda saat menjadi sales tahunya visit, jual , tagih dan setor , selesai sudah ..!
Ditambah lagi sales supervisor baru tersebut tidak mendapatkan training atau pelatihan tentang bagaimana “seharusnya tugas dan kewajiban sales supervisor”. Beruntung bapak andi selaku manager yang “peduli” segera berpikir bahwa bukan juga menjadi kesalahan sales supervisor yang baru diangkat tidak mampu mengerjakan tugas dan fungsi supervise karena memang belum pernah diberikan training yang memadai
Salesman dan Sales Supervisor adalah berbeda fungsi, tugas dan kewajiban, Sales Supervisor sudah merupakan level terbawah Manajerial (kepimpinan) yang sudah berorientasi pada memimpin team penjualan, membuat reporting/laporan dan menyusun planning dan strategi bagi team sales.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar